Runjung cemara (pinecone), atau yang lebih dikenal sebagai buah cemara dalam masyarakat, adalah salah satu jenis buah yang memiliki nilai ekologis dan estetis yang tinggi. Namun Buah ini sering kali terabaikan dan dianggap limbah oleh masyarakat. Disinilah mahasiswa kkn-t unisvet memiliki ide kreatif untuk mengolah benda yang dianggap masyarakat sebagai sampah atau limbah menjadi benda yang memiliki nilai ekonomi.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Desa Punjulharjo, kita tidak bisa tidak terkesan oleh keindahan alamnya. Memiliki dua obyek wisata yang dihiasi deretan pohon cemara membuah harmoni antara keindahan dan keasrian yang membuat nyaman para wisatawan. Tapi kita juga tidak bisa mengabaikan betapa banyaknya runjung cemara yang terbuang di sekitar obyek wisata ini. kita sadari bahwa runjung cemara memiliki potensi untuk diubah menjadi karya seni yang indah. Kemudian sebuah pemikiran muncul” ini adalah saat yang tepat untuk memberikan manfaat pada lingkungan sambil membuat produk yang menghasilkan pundi-pundi rupiah”.
Dari pemikiran tersebut tercetuskan sebuah ide pembuatan produk kerajinan bonsai runjung cemara. Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan runjung cemara yang tidak terpakai dan membersihkannya dengan cermat. Kemudian dirangkai sedemikian rupa hingga berbentuk seperti bonsai. Kemudian ditambah dengan pot kayu yang diberi lampu sehingga pruduk ini tidak hanya estetik tapi juga mempunyai fungsi sebagai lampu tidur. Diakhir kegiatan produk disosialisasian pada masyarat sehingga mereka sadar akan nilai manfaat runjung cemar dan tahu cara pembuatan produk ini. Harapanya masyarakat dapat meneruskan produk ini hingga dapat dijual sebagai oleh-oleh ditempat wisata desa punjulharjo
Kisah ini adalah bukti bahwa dengan semangat kewirausahaan, kesadaran lingkungan, dan perhatian pada komunitas, kita dapat menciptakan peluang bisnis yang memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar dan pada masyarakat. Saya berharap kisah ini dapat menginspirasi orang lain untuk menjalankan bisnis hijau dan m